Investor Parameter

 |  HOME  |  NEWS UPDATE  |  ECONOMY ISSUE  |  MARKET HILIGHT  |  CORPORATE  |  REGULATION  |  INDUSTRY  |  COMMODITY  |  RESEARCH & ANALYSIS  |  EDITORIAL  |

Pemerintah Berharap Rupiah Stabil di 2015

Perekonomian Amerika Serikat mengalami perbaikan yang cukup signifikan, dan membuat dolar Amerika Serikat (AS) pulang ke negaranya. Akibatnya, stok dolar AS semakin terbatas dan membuat tekanan pada mata uang lainnya.

Nilai tukar rupiah saat ini dinyatakan berada di bawah tingkat harga keseimbangan pasarnya, alias terlalu murah atau undervalued. Namun, masyarakat diminta tak panik. Peningkatan ekspor dan penurunan impor diharapkan terjadi, untuk memperbaiki nilai tukar ini.


Meski demikian, Senior Economist Mandiri Sekuritas, Aldian Taloputra, mengatakan Rupiah akan mengalami penguatan tahun depan. "Range Rupiah tahun depan akan Rp12.000, arahnya cenderung menguat," ujar dia di Pasific Place, Jakarta, Rabu (17/12/2014)

Dia menjelaskan, pelemahan Rupiah merupakan momen baik untuk mendorong ekspor dan menekan impor, hal itu akan berdampak pada turunnya defisit transaksi berjalan dan akan membuat Rupiah kembali bangkit ke posisi normal. "Tahun depan perekonomian seluruh sektor akan membaik," jelas dia.

Menurutnya, The Fed (Federal Reseves) tidak akan menaikan suku bunga dalam waktu dekat. Hal itu juga akan membuat BI Rate akan tetap dipertahankan ditambah efek gempa dari kenaikan bahan bakar minyak (BBM) sudah mulai mereda.

"Peak inflasi Desember ini bisa 2 persen. Akhir tahun inflasi mencapai 7,9-8 persen," tukasnya.

Bank Indonesia berharap pemerintah terus menjaga fundamental ekonomi. Defisit neraca transaksi berjalan sebisa mungkin dipersempit, lanjut dia, dengan tetap menggenjot ekspor dan menambah devisa dengan mendatangkan sebanyak-banyaknya turis asing.

mitrainvestor.com
Comments
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Trending Topic